Nama :
Ratih Fatmawati
NPM :
25210656
Kelas :
4EB18
Blogger: ratihfatmawati.blogspot.com
1. Apa yg dimaksud etika?
Jawab:
Etika = aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang membedakan antara kelakuan yang benar dan yang salah.
Etika adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq);
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai
benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap
yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
2. Bagaimana tahap perkembangan moral, karakteristik individu, dan variabel struktural mempengaruhi keputusan manajer untuk berprilaku etis dan tidak etis?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis/tak etis:
-
tingkat
perkembangan moral
-
variabel-variabel
pengubah,
Ø
karakteristik
individu
Ø
desain struktur
organisasi
Ø
intensitas masalah
etika
Tingkatan perkembangan moral:
1.
Prakonvensional
Penegakan
etika dilakukan berdasarkan konsekuensi pribadi yang muncul, misal dalam bentuk
hukuman fisik atau balas jasa.
2.
Konvensional
Etika
didasarkan pada nilai moral yang timbul ketika seseorang mematuhi standar yang
ditentukan dan ketika memenuhi harapan orang lain.
3.
Berprinsip
Individu
yang mencapai tingkatan ini secara aktif membuat definisi sendiri mengenai
prinsip moral, terlepas dari otoritas kelompok atau masyarakat dimana ia
menjadi anggota.
Semakin
tinggi tahapan perkembangan moral seseorang, semakin kecil pengaruh eksternal
mempengaruhi penilaian moral yang ia lakukan.
Ada 2
variabel kepribadian yang mempengaruhi penilaian seseorang mengenai nilai (NILAI
= keyakinan mendasar mengenai mana yang benar dan mana yang salah), yakni:
1.
Kekuatan ego
Semakin kuat ego seseorang maka semakin kuat
kemampuannya untuk mengikuti keyakinannya dan menolak dorongan untuk bertindak
tak etis.
2.
Locus of control (titik
kontrol)
Orang dengan locus of control internal
meyakini bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas tindakan dan nasibnya,
sehingga ia akan berpegang pada standar nilai yang ia miliki dalam berperilaku.
Orang dengan locus of control eksternal
percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya merupakan kebetulan atau
keberuntungan, dan ia akan mengandalkan kekuatan dari luar dirinya guna
mengatur tata nilai bagi dirinya untuk berperilaku.
Desain
struktur organisasi yang dapat mendorong perilaku etis yakni desain struktur
organisasi yang meminimalkan bias dan ketidakpastian serta yang dapat secara
kontinyu mengingatkan manajer mengenai hal yang tergolong etis.
Desain
demikian dapat terbentuk melalui adanya peraturan dan regulasi formal yang
jelas, deskripsi kerja dan kode etik tertulis dalam perusahaan, teladan yang
dicontohkan oleh karyawan atasan, dan sistem penilaian kinerja yang menekankan
pada hasil dan cara dan tidak banyak mengaitkan balas jasa dengan
kinerja.
Kultur
organisasi yang mendorong perilaku etis adalah:
- Dari segi isi: Kultur organisasi yang
memiliki toleransi risiko, kontrol, dan toleransi terhadap konflik yang tinggi.
- Dari segi kekuatan kultur: Kultur
organisasi yang kuat.
Intensitas
mengenai etika dalam memandang suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
-
Tingkat kesepakatan bahwa tindakan
tersebut salah.
-
Besar kemungkinan tindakan tersebut
menimbulkan dampak negatif.
-
Cepat tidaknya dampak negatif tersebut
terasa.
-
Kedekatan pelaku tindakan dengan mereka
yang potensial menjadi korban dari tindakan tersebut.
- Besar dampak tindakan terhadap korban.
- Banyaknya orang yang terkena dampak
negatif/Luas dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.
3. Apa kode etik itu dan bagaimana cara meningkatkan keefektifannya?
Jawab: Kode etik adalah tatanan etika yang disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Cara meningkatkan
keefektifan :
- Pelatihan etika
- Advokasi etika
- Kode Etik
- Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen Perusahaan
4. Bagaimana manajer mengambil keputusan yang etis?
Jawab:
Tindakan-tindakan
yang dapat dilakukan manajer dalam mengambil
keputusan yang etis dalam organisasi:
-
Memperkerjakan orang-orang yang memiliki
standar etika yang tinggi.
-
Menetapkan kode etik dan aturan
keputusan.
-
Keteladanan oleh para pimpinan.
-
Memberikan definisi yang jelas dan
realistis atas sasaran pekerjaan serta mekanisme penilaian kinerja.
-
Memberikan pelatihan mengenai etika.
-
Melakukan audit sosial yang independen.
-
Menyediakan dukungan kepada karyawan
yang tengah mengalami dilema etika.
5. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dan dari keputusan?
Jawab:
a.
Besarnya akibat
adalah jumlah kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan
etika. Makin banyak orang yang dirugikan atau semakin besar kerugian yang
diderita oleh orang-orang itu, maka semakin besar akibatnya.
b.
Kesepakatan
social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau buruk. Sebagai
contoh, selain dari tindakan mempertahankan diri, banyak orang belum sepakat
apakah membunuh adalah salah. Namun, banyak orang belum sepakat terhadap aborsi
atau hukuman mati.
c.
Kemungkinan
akibat adalah kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan kerugian bagi orang
lain. Misalnya, kamungkinan akibat adalah rokok. Kita tahu bahwa merokok akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung, penyakit kanker,
paru-paru, impotensi, dan gangguan pada janin.
d. Kesiapan
sementara adalah waktu diantara tindakan dengan akibat yang ditimbulkannya.
Kesiapan sementara lebih kuat apabilamanajer harus memberhentikan karyawan
minggu depan dibandingkan dengan tiga bulan kedepan.
e. Kedekatan
akibat adalah jarak social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari pengambil
keputusan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusannya.
f. Konsentrasi
akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata orang.
0 komentar:
Posting Komentar