Minggu, 29 September 2013

TUGAS 1 ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Nama : Ratih Fatmawati
NPM   : 25210656
Kelas  : 4EB18
Blogger: ratihfatmawati.blogspot.com


1.      Apa yg dimaksud etika?
Jawab: 
Etika = aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang membedakan antara kelakuan yang benar dan yang salah.
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
2.      Bagaimana tahap perkembangan moral, karakteristik individu, dan variabel struktural mempengaruhi keputusan manajer untuk berprilaku etis dan tidak etis?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis/tak etis:
-                      tingkat perkembangan moral
-                      variabel-variabel pengubah,
Ø    karakteristik individu
Ø    desain struktur organisasi
Ø    intensitas masalah etika

Tingkatan perkembangan moral:
1.      Prakonvensional
Penegakan etika dilakukan berdasarkan konsekuensi pribadi yang muncul, misal dalam bentuk hukuman fisik atau balas jasa.
2.      Konvensional
Etika didasarkan pada nilai moral yang timbul ketika seseorang mematuhi standar yang ditentukan dan ketika memenuhi harapan orang lain.
3.      Berprinsip
Individu yang mencapai tingkatan ini secara aktif membuat definisi sendiri mengenai prinsip moral, terlepas dari otoritas kelompok atau masyarakat dimana ia menjadi anggota.

Semakin tinggi tahapan perkembangan moral seseorang, semakin kecil pengaruh eksternal mempengaruhi penilaian moral yang ia lakukan.

Ada 2 variabel kepribadian yang mempengaruhi penilaian seseorang mengenai nilai (NILAI = keyakinan mendasar mengenai mana yang benar dan mana yang salah), yakni:
1.               Kekuatan ego
Semakin kuat ego seseorang maka semakin kuat kemampuannya untuk mengikuti keyakinannya dan menolak dorongan untuk bertindak tak etis.
2.               Locus of control (titik kontrol)
 Orang dengan locus of control internal meyakini bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas tindakan dan nasibnya, sehingga ia akan berpegang pada standar nilai yang ia miliki dalam berperilaku.
 Orang dengan locus of control eksternal percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya merupakan kebetulan atau keberuntungan, dan ia akan mengandalkan kekuatan dari luar dirinya guna mengatur tata nilai bagi dirinya untuk berperilaku.

Desain struktur organisasi yang dapat mendorong perilaku etis yakni desain struktur organisasi yang meminimalkan bias dan ketidakpastian serta yang dapat secara kontinyu mengingatkan manajer mengenai hal yang tergolong etis.
Desain demikian dapat terbentuk melalui adanya peraturan dan regulasi formal yang jelas, deskripsi kerja dan kode etik tertulis dalam perusahaan, teladan yang dicontohkan oleh karyawan atasan, dan sistem penilaian kinerja yang menekankan pada hasil dan cara dan tidak banyak mengaitkan balas jasa dengan kinerja.

Kultur organisasi yang mendorong perilaku etis adalah:
- Dari segi isi: Kultur organisasi yang memiliki toleransi risiko, kontrol, dan toleransi terhadap konflik yang tinggi.
- Dari segi kekuatan kultur: Kultur organisasi yang kuat.

Intensitas mengenai etika dalam memandang suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
-   Tingkat kesepakatan bahwa tindakan tersebut salah.
-   Besar kemungkinan tindakan tersebut menimbulkan dampak negatif.
-   Cepat tidaknya dampak negatif tersebut terasa.
-   Kedekatan pelaku tindakan dengan mereka yang potensial menjadi korban dari tindakan tersebut.
-   Besar dampak tindakan terhadap korban.
- Banyaknya orang yang terkena dampak negatif/Luas dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.
3.      Apa kode etik itu dan bagaimana cara meningkatkan keefektifannya? 
    Jawab: Kode etik adalah tatanan etika yang disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Cara meningkatkan keefektifan :
- Pelatihan etika
- Advokasi etika
- Kode Etik
- Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen Perusahaan
4.      Bagaimana manajer mengambil keputusan yang etis?
Jawab:
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan manajer dalam mengambil keputusan yang etis dalam  organisasi:
-    Memperkerjakan orang-orang yang memiliki standar etika yang tinggi.
-    Menetapkan kode etik dan aturan keputusan.
-    Keteladanan oleh para pimpinan.
-    Memberikan definisi yang jelas dan realistis atas sasaran pekerjaan serta mekanisme penilaian kinerja.
-    Memberikan pelatihan mengenai etika.
-    Melakukan audit sosial yang independen.
-    Menyediakan dukungan kepada karyawan yang tengah mengalami dilema etika.
5.      Jelaskan faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dan dari keputusan?
Jawab:
a.   Besarnya akibat adalah jumlah kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan etika. Makin banyak orang yang dirugikan atau semakin besar kerugian yang diderita oleh orang-orang itu, maka semakin besar akibatnya.
b.   Kesepakatan social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau buruk. Sebagai contoh, selain dari tindakan mempertahankan diri, banyak orang belum sepakat apakah membunuh adalah salah. Namun, banyak orang belum sepakat terhadap aborsi atau hukuman mati.
c.    Kemungkinan akibat adalah kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan kerugian bagi orang lain. Misalnya, kamungkinan akibat adalah rokok. Kita tahu bahwa merokok akan meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung, penyakit kanker, paru-paru, impotensi, dan gangguan pada janin.
d.  Kesiapan sementara adalah waktu diantara tindakan dengan akibat yang ditimbulkannya. Kesiapan sementara lebih kuat apabilamanajer harus memberhentikan karyawan minggu depan dibandingkan dengan tiga bulan kedepan.
e.   Kedekatan akibat adalah jarak social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari pengambil keputusan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusannya.
f.       Konsentrasi akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata orang.

Sumber : http://nusando.blogspot.com/2009/01, 

Sumber : ftf.gunadarma.ac.id, http://jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/24/pengertian-etika/,

Sumber: http://www.siswo.web.id/2012/11/apa-kode-etik-itu.html