Jumat, 06 Juni 2014

AI: 09-06-14/ Tugas 3/ Analisis Perancangan SIA pada Restoran Ayam Bakar Mas Mono /Skripsi



PENDAHULUAN
Pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan mendapatkan laba. Laba tersebut digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan untuk memperbesar usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen harus dapat mengendalikan jalannya perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian internal yang memadai diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengawasi jalannya aktivitas perusahaan hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan seperti penyelewengan, kecurangan, pemborosan, dan pencurian baik dari pihak dalam maupun pihak luar perusahaan dalam mengatisipasi kelemahan perusahaan. Pada saat ini sistem sudah sangat lazim digunakan sebagai pengganti tenaga manusia terutama pada pekerjaan yang rutin dan tugas-tugas yang berulang. Salah satu sistem yang mempersiapkan informasi bagi seluruh pihak yang berkepentingan adalah dengan adanya penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu sistem.
Salah satu bentuk informasi akuntansi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, yaitu dengan melaksanakan sistem informasi penjualan secara tepat. Dengan adanya sistem informasi penjualan, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggannya dan diharapkan loyalitas pelanggan dapat meningkat dan penjualan perusahaan juga akan meningkat. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai dapat membantu penerimaan kas berjalan dengan lancar dan mengurangi kerugian.


LANDASAN TEORI

1.1  Tinjauan Pustaka
1.1.1 Pengertian Perancangan
Menurut Susanto Azhar (2004:332) yang dimaksud dengan Perancangan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya adalah sebagai berikut: “spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

1.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2006) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat dan memproses data untuk menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan.

1.1.3 Sistem
Menurut Narko, (2007:1) “Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (dikatakan sub-sistem) yang berusaha mencapai tujuan tertentu.

1.1.4 Informasi
Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:7) informasi adalah sebuah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

1.1.5 Akuntansi
Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:16) “Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan atas transaksi keuangan perusahaan serta implementasinya.”


METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Objek Penelitian
Objek dari penulisan ini adalah Restoran Ayam Bakar Mas Mono Cabang Pejuangan, Bekasi Utara. Perusahaan ini telah hadir pada bulan Agustus  tahun 2012. Lokasinya terletak di jalan pejuangan no.16, Bekasi Utara.
3.2  Data / Variabel
Dalam penulisan ini penulis menggunakan data primer yaitu data berupa keterangan-keterangan dari bagian-bagian yang terkait, seperti prosedur sistem penerimaan kas yang digunakan pada Restoran Ayam Bakar Mas Mono Cabang Pejuangan, Bekasi Utara.
3.3  Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a.       Wawancara
Metode ini dilakukan penulis melalui wawancara kepada pihak yang kompeten untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.
b.      Observasi
Metode ini dilakukan dengan penelitian lapangan ( field research ) dan data diambil langsung dari Restoran Ayam Bakar Mas Mono Cabang Pejuangan.



DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2006, Accounting Information System (Sistem Informasi Akuntansi), Buku Satu, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.
Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Penerbit: Lingga Jaya, Bandung.
Narko.2007.Sistem Akuntansi.Yogyakarta:Yayasan Pustaka Nusatama.
Kusrini dan Andri Koniyo. 2007. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Penerbit: CV. Andi Offset, Yogyakarta.


Jumat, 02 Mei 2014

Akuntansi Internasional (Tugas 2)



3.A Pembahasan

3.a.1 Pemahaman UKM

Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan.

Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.
2. Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)

3.a.2 Pemahaman IFRS

 IFRS (International Financial Reporting Standard ) merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global. Sejarah terbentuknya pun cukup panjang dari terbentuknya IASC/ IAFC, IASB, hingga menjadi IFRS seperti sekarang ini. Jika sebuah negara menggunakan IFRS, berarti negara tersebut telah mengadopsi sistem pelaporan keuangan yang berlaku secara global sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan keuangan perusahaan di negara tersebut berasal.Indonesia pun akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, seperti yang dilansir IAI pada peringatan HUT nya yang ke 51. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS.

3.B ruang lingkup

Pada tanggal 16 Desember 2008 telah dilansir Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan untuk Usaha Kecil dan Menengah (ED SAK UKM) yang merupakan adopsi dari IFRS for SMEs dengan beberapa modifikasi yang diperlukan. ED SAK UKM diubah dan diformalkan menjadi Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tanggal 19 Mei 2009. Dalam SAK ETAP telah dilakukan modifikasi dan simplifikasi atas ED SAK UKM sehingga diharapkan akan lebih mudah dilaksanakan oleh entitas UKM di Indonesia.

Ada sejumlah alasan mengapa IASB bersedia melaksanakan proyek ini, yaitu:
1.      Standar yang disusun oleh IASB memang dirancang untuk perusahaan publik, bukan untuk UKM.
2.      UKM mengeluh tentang terlalu kompleks dan terlalu mahalnya biaya implementasi standar IFRS penuh.
3.      Jika tidak diatur secara khusus, dikhawatirkan akan terjadi diversitas praktik dari satu negara terhadap negara lain, sehingga komparabilitas informasi keuangan yang disajikan akan menurun.
4.      Adanya standar yang lebih sederhana akan membantu melancarkan transisi bagi perusahaan yang sedang tumbuh yang masih merupakan UKM dan merencanakan nantinya akan mendaftar di pasar modal.
5.      Bagi negara berkembang yang kebanyakan perusahaannya adalah UKM, adopsi IFRS yang disederhanakan ini dapat meningkatkan daya tarik mereka terhadap investasi asing.

3.C kesimpulan

IASB melakukan suatu proyek penyusunan standar yang sesuai dengan kondisi UKM. Rancangan ini dimaksudkan untuk menyederhanakan IFRS yang telah ada yang memang dirancang untuk perusahaan besar. Ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, definisi UKM tidak meliputi perusahaan yang melakukan listing maupun perusahaan yang signifikan secara ekonomi. Kedua, jika untuk sebuah masalah ekonomi bagi UKM tidak atau belum dibuatkan standarnya, disarankan agar UKM menggunakan IFRS penuh yang sudah ada.
15 Februari 2007, Draft IFRS untuk UKM telah diterbitkan. Standar untuk UKM yang mengeliminasi lebih dari 85% standar IFRS penuh ini diberlakukan mulai tahun 2008.

SUMBER:

nama    : Ratih Fatmawati
npm     : 25210656
kelas    : 4eb 18


Akuntansi Internasional (Tugas1)

1.      Adopsi psak di Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi, dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika ada perusahaan dari luar negeri ingin menjual saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam menyusun laporan.
Standar yang digunakan untuk penyajian dan pengungkapan laporan keuangan dan sebagai pedoman akuntan untuk menyusun laporan keuangan adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pernyataan dan interpretasi yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). Di Indonesia PSAK akan dikonvergensi secara penuh ke dalam IFRS (International Financial Reporting standard) pada tahun 2012. 

1.A Pembahasan
1.A.1 Pemahaman PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).  Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu. Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa   Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi atau kesepakatan, peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau institut resmi.  Dengan kata lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan sebuah peraturan tentang prosedur akuntansi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh sebuah lembaga atau institut resmi.

1.A.2 Pemahaman Standarisasi
standarisasi adalah penetapan aturan yang kaku, sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar/aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antar negara, oleh karena itu sulit diimplementasikan secara internasional.

1.A.3 Pemahaman Harmonisasi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan daya banding informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Secara sederhana harmonisasi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara
tersebut hanya membuat standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi:
1.      Standar Akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.      Standar audit
Adapun manfaat harmonisasi internasional adalah :
1.      Secara umum semua laporan keuangan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa induk, karena bahasa Inggris digunakan di seluruh dunia
2.      Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan biaya, biaya sistem dan pelatihan

Kerugian yang diperoleh dengan adanya harmonisasi adalah : perpajakan dan jaminan sosial berpengaruh terhadap efisiensi nasional. Persetujuan akan sistem perpajakan akan menjadi pendirian seperti sistem kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dalam persaiangan antar negara.

1.A.4 Pemahaman Konvergensi
Konvergensi (convergence) artinya adalah pemusatan, sehingga konvergensi dapat diartikan sebagai dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam suatu titik. Konvergensi standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: harmonisasi  (membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS), adaptasi (membuat standar sendiri yang disesuaikan dengan IFRS), atau adopsi (mengambil langsung dari IFRS). Apabila adopsi penuh IFRS dilakukan, maka laporan keuangan berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS.

1.B Ruang Lingkup
Penggunaan PSAK Indonesia di lingkungan bisnis yg ada yakni sektor jasa, dagang, manufaktur. Namun saya akan membahas sedikit tentang ruang lingkup PSAK di bidang jasa yaitu PT. TELKOM dalam akuntansi pendapatan jasa telekomunikasi.
Jasa telekomunikasi adalah jasa pemancaran, jasa pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara, dan informasi dalam bentuk apapun yang disediakan oleh penyelenggara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 35 tentang Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
Ruang Lingkup dalam pengakuan pendapatan jasa telekomunikasi
(a) Jasa telekomunikasi interkoneksi.
(b) Jasa telekomunikasi yang dilaksanakan sendiri.
(c) Jasa telekomunikasi yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan investor.

1.C Kesimpulan
Di Indonesia memilih melakukan adopsi, namun  bukan adopsi sepenuhnya karna adanya perbedaan sifat bisnis dan regulasi di Indonesia. Saat ini SAK milik Indonesia sebagian besar sudah mengacu kepada IFRS walapun masih belum diterapkan sepenuhnya, Indonesia telah melakuakan harmonisasi antara PSAK/Indonesia GAAP dan IFRS.

 sumber:

nama    : Ratih Fatmawati
npm     : 25210656
kelas    : 4eb18